twitter
rss

Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milinium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya islam di jawa. Salah satu anggota wali songo menciptakannya dengan mengadopsi wayang beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adposi ini dilakukan karena wayang terlanjur lekat oleh orang jawa sehingga menjari media yang tepat untuk dakwah menyebarkan islam, sementara agama islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.

Pagelaran wayang kulit dimainkan oleh seorang yang kiranya bisa disebut penghibur publik terhebat didunia. Bagaimana tidak, semalam suntuk, sang dalang memainkan karakter aktor wayang kulit yang merupakan orang-orangan yang berbahan kulit kerbau dengan dihias motif hasil kerajinan tatah sungging (ukir kulit). Ia harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi. Untuk menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan lagu-lagu jawa.

Tokoh-tokoh dalam wayamh keseluruhanya berjumlah ratusan. Orang-orangan yang sedang tidak dimainkan diletakkan dalam batang pisang yang ada didekat sang dalang. Saat dimainkan, orang-orangan akan tampak sebagai bayangan di layar putih yang ada didepan sang dalang. Bayangan itu bisa tercipta karena setiap pertunjukan wayang memakai lampu minyak sebagai pencahayaan yang membantu pemantulan orang-orangan yang sedang dimainkan.

Setiap pagelaran wayang menghadirkan kisah atau lakon yang berbeda. Ragam lakon terbagi menjadi 4 katagori yaitu lakon pakem, lakon carangan, lakon gubahan dan lakon karangan. Lakon pakem memiliki cerita yang seluruhnya bersumber pada perpustakaan wayang sedang pada lakon carangan hanya garis besarnya saja yang bersumber pada perpustakaan wayang. Lakon gubahan tidak bersumber pada cerita pewayangan tetapi memakai tempat-tempat yang sesuai pada perpustakaan wayang., sedangkan lakon karangan sepenuhnya bersifat lepas.

0 komentar:

Posting Komentar