twitter
rss

Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

Nah... nie dia drama korea. Walupun nie belum da di indonesia, tapi gw bakal kasih dikit bocoran. Menurut gw, nie drama korea beda dari yang lainnya. Karena berkisah tentang sebuah penantian, perjuangan untuk mendapatkan sesuatu. Dan menurut gw lagi, drsms korea nie bisa ngaduk-ngaduk perasaan qt.
Awal kisah dimulai saat Dae Woong (Lee Seung Ki)yang melarikan diri karena takut pada kakeknya. Akirnya Dae Woong sampai di sebuah kuil. Di saat ia sedang menghubungi bibinya dia mendengar suara perempuan yang menyuruhnya melakukan sesuatu. Dae Woong disuruh untuk menggambar ekor di lukisan rubah. Dengan ketakutan dan gemetar Dae Woong mengikuti perintah tersebut. Setelah menggambar 9 ekor Dae Woong lari menuju hutan , tanpa sadar ia jatuh ke dalam jurang. Namun ia masih selamat karena pertolongan gari Gumiho (Shin Min Ah) yang meminjami kristal miliknya. Setelah Woong sadar ia melihat gumiho dan tidak percaya kalau ia seorang gumiho siluman rubah berekor 9 yang melegenda banget ceritanya itu di Korea. Woong memintanya untuk menunjukan ekornya. Namun Gumiho belum bisa menunjukkannya.

Sejarah nama-nama tempat di Kota Kediri yang terlewatkan
oleh Kediri Lama - Pusaka Negara pada 15 Januari 2010 jam 12:32
Banyak nama-nama kawasan di Kota Kediri yang mulai pudar dari memori masyarakat Kota Kediri bahkan sekarang terjadi perubahan penyebutan kawasan akibat terjadinya perubahan fungsi kawasan tersebut. Untuk sekedar mengingatkan kembali kawasan-kawasan yang pernah "moncer" di Kota Kediri, penulis mencoba untuk mengingat-ingat kembali memori yang sayang untuk dilupakan.


Marhaen

Kawasan ini ada di Jl. Mayjend. Sungkono ujung selatan, sebelah barat jalan. Tepatnya kawasan di pinggir Sungai Brantas, depan GNI agak ke selatan. Dulu di tempat ini ada warung yang cukup terkenal bernama "Warung Marhaen". Karena dulu bus jurusan Kediri - Surabaya rutenya melewati Jl. Panglima Sudirman - Jl. YOS Sudarso - Jl. Mayjend Sungkono - terus ke utara maka orang lebih senang menunggu bus di kawasan "Marhaen" ini, karena bus tidak "ngetem" lagi dan langsung melaju ke Surabaya. Selain itu, menunggu bus di "Marhaen" bisa melihat pemandangan Sungai Brantas dan Gunung Klotok secara langsung sambil menikmati kopi di Warung Marhaen. Sayang, sekarang warungnya sudah tidak ada lagi.

Misteri Kematian Sang Jenderal Mallaby
Kematian sang jenderal pun hingga detik ini masih berselimut misteri. Siapa pelakunya?

SURABAYA POST -- Tepatnya, 27 Oktober 1945. Sekitar pukul 11.00, sebuah pesawat terbang Dakota yang datang dari Jakarta, menebarkan ribuan lembar pamflet di udara Kota Surabaya.
Pamflet itu berisi seruan kepada semua pihak termasuk kepada para warga Kota Surabaya agar melucuti senjata mereka atau mereka menghadapi dilumpuhkan dengan senjata.
“Persons beeing arms and refusing to deliver them to the Allied Forces are liable to be shot,” demikian bunyi pamflet itu.
Bagi para pejuang, isi pamflet tersebut jelas menunjukkan niat Inggris untuk mendudukkan Belanda kembali sebagai penguasa di Indonesia.
Seketika itu juga, sejumlah tokoh Surabaya pun mengadakan pertemuan. Mereka membahas berbagai pertimbangan dan memperhitungkan beberapa kemungkinan. Apabila mereka menyerahkan senjata kepada Sekutu, berarti pihak Indonesia akan lumpuh, karena tidak mempunyai kekuatan lagi. Apabila tidak menyerahkan senjata, ancamannya akan ditembak di tempat oleh pasukan Inggris/ Sekutu.
Kubu Indonesia memperhitungkan, pihak Inggris tidak mengetahui kekuatan pasukan serta persenjataan lawannya. Sedangkan telah diketahui dengan jelas, bahwa kekuatan Inggris hanyalah satu brigade, atau sekitar 5.000 orang. Selain itu  mereka baru dua  hari mendarat pada 25 Oktober 1945 dan dipastikan tak mengerti liku-liku Kota Surabaya.
Setelah pertemuan rupanya strategi Carl von Clausewitz, pakar teori militer sekutu, yang menjadi keputusan,”Angriff ist die beste Verteidigung” (menyerang adalah pertahanan yang terbaik). maka dengan suara bulat diputuskan tidak menyerah. Perintah diberikan langsung  Komandan Divisi Surabaya, Mayor Jenderal Yonosewoyo.
Minggu 28 Oktober 1945, sekitar pukul 04.30 WIB.
Usai subuh, serangan besar-besaran pun mulai dilancarkan dengan satu tekad, tentara Inggris yang membantu Belanda harus dihalau dari Surabaya.
Serangan itu di luar dugaan pihak Inggris pimpinan Mallaby yang salah satunya melucuti tentara Jepang sesuai dengan isi Perjanjian Yalta. Pihak Inggris pun akhirnya meladeni serangan dan terjadi pertempuran kota.
Timbullah beberapa konflik bersenjata tak seimbang antara kedua pasukan, yang salah satunya terjadi pada 30 Oktober 1945 di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Mobil Buick yang ditumpangi Mallaby dicegat oleh pasukan dari pihak Indonesia sewaktu hendak melintasi jembatan dan mengakibatkan terjadi baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tidak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil Mallaby akibat ledakan sebuah granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Jenderal A.W.S. Mallaby tewas pada 30 Oktober 1945 pukul 20.30 WIB.
Kematian Mallaby inilah yang dianggap kemudian memicu terjadi peperangan lebih besar lagi. Mayor Jenderal E.C. Mansergh, pengganti Mallaby, mengeluarkan ultimatum kepada pasukan Indonesia di Surabaya pada tanggal 9 November 1945 untuk menyerahkan senjata tanpa syarat. Pada tanggal 10 November 1945 pecahlah Pertempuran 10 November karena pihak Indonesia tidak menghiraukan ultimatum ini.
Bagi pihak Indonesia, keberhasil menewaskan seorang jenderal yang memiliki jam terbang tinggi pengalaman memimpin pasukan berperang adalah sesuatu hal membanggakan. Namun terbunuhnya Mallaby justru memantik rasa ingin tahu siapa orang yang berhasil menewaskan Mallaby dan lantas meledakkan mobilnya.
Beberapa pelaku sejarah pun tidak pernah tahu siapa yang berhasil menewaskan Mallaby. Termasuk salah satunya almarhum Roeslan Abdulgani dan beberapa pelaku sejarah lainnya. “Siapa yang menewaskan hingga sekarang tidak ada yang tahu,” ujar almarhum Roeslan dalam sebuah kesempatan.
Sejarawan Surabaya, Suparto Brata juga mengatakan, hingga detik ini siapa yang menewaskan Mallaby tetap menjadi misteri. “Tidak ada yang tahu atau saksi mata yang melihat siapa yang membunuh Mallaby,” ujar Suparto Brata.
Mengenaskannya kondisi Mallaby pun juga sempat menimbulkan perdebatan di internal pemerintahan Inggris kala itu. Dalam sejumlah literatur, Tom Driberg, seorang anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris (Labour Party), saat itu menyangkal terbunuhnya Mallaby dengan cara licik.
Ia mengatakan, baku tembak yang terjadi di dekat gedung Internatio dipicu  kesalahpahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak dengan pasukan pihak Indonesia.
“Mereka tidak tahu gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi dari Mallaby,” ujar Driberg. 
Menurut Tom Driberg, dalam debatnya di Parlemen Inggris, setelah memerintahkan penghentian baku tembak oleh pasukan India tersebut, dalam satu titik dalam diskusi gencatan senjata, Mallaby kembali memerintahkan untuk memulai tembakan kembali.
“Hal ini berarti gencatan senjata telah pecah karena perintah Mallaby dan Mallaby tewas dalam aksi pertempuran, bukan dibunuh secara licik,” lanjut Driberg.
Dalam ceritanya yang dituangkan dalam sebuah buku, almarhum Roeslan Abdulgani juga menceritakan, kalau pertempuran di depan gedung Internatio dipicu oleh tentara Inggris yang terkurung di dalam gedung melakukan tembakan membabi buta ke arah para pejuang.
“Namun siapa yang membunuh, belum pernah ada saksi mata,” ujar almarhum Roeslan. Kematian Mallaby tetap dalam misteri. 

Mengenangmu
Takkan pernah habis air mataku
Bila ku ingat tentang dirimu
Mungkin hanya kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini ku masih sendiri
Adakah disana kau rindu padaku
Meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputar
Kan kutunggu dirimu
Reff:
Biarlah ku simpan sampai nanti aku kan ada di sana
Tenanglah diriku dalam kedamaian
Ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
Namun cintamu abadi

Demi Cinta
Maaf, ku telah menyakitimu
Ku telah kecewakanmu
Bahkan ku sia – siakan hidupku,
dan kubawa kau s’perti diriku
Walau hati ini t’rus menangis
Menahan kesakitan ini
Tapi ku lakukan semua demi cinta
Akhirnya juga harus ku relakan kehilangan cinta sejatiku
Segalanya t’lah ku berikan
Juga semua kekuranganku
Jika memang ini yang terbaik
Untuk diriku dan dirinya
Kan ku t’rima semua demi cinta
Reff :
Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku genggam tanganmu
Namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi
Bila nanti esok hari
Ku temukan dirimu bahagia
Ijinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya

Lagu Rindu - Keris Patih
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Reff:
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan