Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milinium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya islam di jawa. Salah satu anggota wali songo menciptakannya dengan mengadopsi wayang beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adposi ini dilakukan karena wayang terlanjur lekat oleh orang jawa sehingga menjari media yang tepat untuk dakwah menyebarkan islam, sementara agama islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.
Pagelaran wayang kulit dimainkan oleh seorang yang kiranya bisa disebut penghibur publik terhebat didunia. Bagaimana tidak, semalam suntuk, sang dalang memainkan karakter aktor wayang kulit yang merupakan orang-orangan yang berbahan kulit kerbau dengan dihias motif hasil kerajinan tatah sungging (ukir kulit). Ia harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi. Untuk menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan lagu-lagu jawa.